Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Selasa, 07 Februari 2012

Proyektor berlayar catur

Sekarang pukul satu siang... Waktunya pelajaran Kesenian. Saatnya bagi kita untuk menggambar perspektif. Tapiii, seperti dalam postinganku yang sebelumnya, anak kelasku ini emang nakal. Kita sama sekali nggak nyiapin kerts gambar.. Dan Alhasil, sang guru yang baik hati dengan rela harus membelikan kami sejumlah kertas gambar di luar sekolah. Daaann, yaayyy. Jawabannya adalah jam kosong. hahahaa...


Itulah gambar yang bakalan kita buat. Selama guruku keluar, beliaunya nunjuk satu anak untuk jadi operator. Dan dalam PPT itu ternyata sudah lengkap sama tata cara pembuatannya. Satu lagi nih ulah kita, sang guru melarang keras bagi kita untuk ngopi PPT-nya. tapi tanpa sepengetahuannya, teman-teman satu persatu menancapkan flashdisknya di laptop sang guru. Mmm... yaa dengan sejujurnya harus ku akui, kalau aku adalah orang kedua yang melakukan itu. ._.v uppss..



Gambarnya ruet bangeeet.. dan kali ini kita bener-bener harus ngukur setiap detailnya dengan penggaris. Nggak kayak sebelumnya yang penuh dengan ilmu kira-kira. Huft.. Kalo diliat sekilas cuma kayak coretan-coretan yang nggak jelas bentuknya. Kayak papan catur cuyy.. haha.. Tapi aku seneng sama pelajan ini, gimana enggak kalau cita-citaku memang pengen jadi arsitek. :))

Oke deh, kayaknya bentar lagi sang guru datang. sudah hampir satu jam pelajaran berlalu gitu aja, dan bisa dipastikan tugas ini nggak akan selesai hari ini.  see yaa

4 Komentarmu..:

Unknown mengatakan...

aku mah dulu paling males dapet tugas kayak gitu2an --" pasti deh adaaa aja campur tangan teman dalam tugasku. hhehe

Wina Zhonniwa mengatakan...

Heaa.. haha, sama kok mbak kayak kebanyakan anak-anak. malah kadang main uang, buka jasa menggambar >.<

Agassi mengatakan...

wuss tugas sangar. perspektif ta iki?

Wina Zhonniwa mengatakan...

yah, bisa dibilang apa lagi kalau bukan perspektf O.o ternyata susah banget nepatin ukurannya -,-

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters