Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Minggu, 14 Oktober 2012

Mendung


Ku kira, hujan sudah benar-benar berhenti. Tapi setelah kutunggu sekian lama, aku menyadari kalau sampai saat ini sinar matahari sama sekali tak nampak. Awan kelabu tampak menggantung rendah. Memunculkan pemikiran ragu, akankah rintik-rintik air itu turun sebentar lagi? Apa mendung itu hanya menunggu sosok mentari yang akan menyinarinya dan memunculkan pelangi 7 warna untuknya?

Ku rasa… Mungkin seharusnya tidak lagi. Awan-awan itu harus kuat hingga menampung air cukup banyak. Setidaknya, agar mendung tidak terlalu sering menggelayut tak menentu. Duhai matahariku, andai kau ada disisiku, tentu sinarmu akan menghangatkan semuanya tanpa beban. Andai air hujan turun karna keberadaan mu, tentu itu semua demi sebuah pelangi 7 warna. Sebuah fatamorgana yang terlalu indah untuk mudah di dapatkan.

Dalam perputaran waktu yang menggenggam asa, semuanya juga berubah dengan sendirinya. Ah, mungkin tidak tepat begitu. Tapi setidaknya, ada secercah sinar-sinar matahari lain yang dapat kutemukan dengan sedikit paksa untuk mencegah mendung datang. Mencegah air hujan turun tanpa kontrol. 



Note:
baru dua hari yang lalu gerimis mulai turun di Surabaya. eh nggak taunya, hari ini panas bukan main. katanya sampai 34 derajat celcius._. Intinya, tiga hari ini matahari tampaknya menggalau kronis karna ritme hujan yang tak mudah ditebak.

3 Komentarmu..:

Fikri mengatakan...

kayanya seru ya surabaya :)

L. Nadira Rambe mengatakan...

^^ saya sangat suka mendung + hujan. salam kenal~

wina mengatakan...

@fikri : haha.. serunya hidup kan tergantung gimana cara kita melaluinya =P

@leiny : Iyaaa.. sama, suka banget kalo hujan2 dan lihat pelangi :D

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters