Awal tahun 2015 ini Indonesia banyak diramaikan oleh isu media yang beritanya terus silih berganti. Menurut penuturan beberapa orang, merupakan sesuatu yang sangat lumrah kalau ada satu berita booming dan tidak terselesaikan, maka harus dimunculkan satu berita yang lebih hot yang akan menjadi tranding topic dan menggeser posisi berita yang tak terselesaikan tersebut. Tapi karena jeda pergantiannya sangat dekat antara satu berita dengan yang lain, ditambah saya yang lebih sering melihat sosmed dibanding TV yang berjalan dinamis, hanya bisa scanning, berpikir, mengelola, merangkainya dalam otak, dan berakhir pada suatu kesimpulan.
That's it, everyone have their opinion and conclusion! so am I.
It doesn't matter kalau hanya sekedar perbedaan pendapat, kata orang perbedaan itulah yang membuat hidup jadi indah. Tapi lain halnya ketika perbedaan itu tidak dibersamai dengan sikap saling menghargai. Menghargai pendapat, menghargai perbedaan, menghargai hidup setiap orang, meredam emosi dan mencoba untuk selalu bertindak dengan bijak.
Tapi semakin kesini, peperangan semakin menjadi jadi. Perang politik, perang kekuasaan, bahkan sekalipun bukti kebenaran sudah terpampang jelas di depan mata, ego golongan masih saja dikedepankan. *sigh* Biarpun brain storming dan brain washing terjadi dimana-mana, tengok sajalah pada hati terdalammu. Dimana hal-hal yang "manusiawi" itu sering kali terpendam terlalu dalam.
Jangan terlalu membenci orang-orang yang bersebrangan dan yang bersinggungan denganmu. Jika memang kau tak bisa mengungkapkan apa yang ada dalam kepala, atau usulmu tak bisa juga diterima, maka tak perlu banyak cakap lagi, kamu lah yang seharusnya membawa dirimu kesana untuk melakukannya.
Yang ditakutkan dunia saat ini adalah MUSLIM NEGARAWAN.
Lihat berapa banyak yang diturunkan, dan seakan akan dia bersalah atas kinerjanya. Melainkan dikarenakan seorang muslim negarawan memiliki misi yang lebih besar dibandingkan golongan yang ingin berkuasa. Semuanya semata-mata karena Allah akan meminta pertanggung jawabannya kelak. Dan kalian yang sangat membenci pemerintah dan selalu memilih untuk berlepas tangan, apakah kalian pikir kalian juga akan terbebas dari pertanggung jawaban atas tindakan lepas tangan tersebut? Kalian bisa berjalan tenang disitu, bisa berdakwah sebebas yang kau mau karena ada tangan-tangan yang masih berusaha memperjuangkannya di atas sana. Tapi sayang sekali terlalu banyak yang tidak melihat sedangkan media tanpa henti melalaikan penontonnya.
Manhaj A, B, C, D, dsb... It's okay. Selama dasar kita sama, ketauhidan kita sama, rukunnya juga sama, aku rasa kita bersaudara. Ya, Sesama muslim itu bersaudara. Yang lebih patut kita hadapi bersama adalah yang mengadu domba kita, yang secara kasat mata pun kita tahu mereka bukan saudara kita.
#IamTarbiyah
Jumat, 03 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Demi setapak print foot
Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*
Beloved akhi wa ukhti
Petuah
Acsent
al-qur'an
bela islam
Boxbag Store
Cinta
Copas
curhatku
Demokrasi
ELIN
galau
Give a way
GK
Halaqah.net
Hari Ibu
Idul Adha
Idul Fitri
Indonesia
just share
kamut
Kancaku
Kehidupan
kenangan
Kompetisi
Kuliah
liburan
Mimpi
Muslim Negarawan
Nasa Satelit
Nasyid
nikah
Online Shop
Passion
Pelajaran
Pengingat
PENS
Penyemangat
Perasaan
Perjuangan
puisi
ramadhan
Resensi
Riwayat ku
SD
sejarah
selina
seminar
Sepadan
SMA
SMP
surabaya
Target
Teens Club
Uprak
uswah student center
wirausaha
2 Komentarmu..:
setuju sekali.
ini ikut DM1? masih baru awal aja langsung joss :)
gimana ikut DM1? aku 3 hari ikut FSLDK di unair gitu. eman banget lo.. km mesti nglewati bagian materi pentingnya.
Posting Komentar