Alhamdulillah, setelah sekian lama tidak membolang alias berpetualang, dan justru memutar haluan dengan menyibukkan diri di berbagai organisasi, Wina sudah bisa kembali ke kebiasaan lamanya :D
Hari itu aku ingat sebagai hari sabtu. Tapi hari itu agendaku banyaak sekali sampai lumayan menumpuk. Akhirnya, sekitar pukul 7 pagi saya pun mandi dan mempersiapkan segala keperluan hari itu. Sebenarnya, tujuan utamaku hari itu adalah untuk pergi kerja kelompok yaitu berkunjung ke pameran lukisan di Balai Pemuda Surabaya jam 1 siang.
Tapi ummi memintaku untuk membawa motorku terlebih dahulu ke bengkel untuk di ganti kampas rem. (sstt.. Hehe. Sebenernya wina juga oke2 aja sama remnya. Tapi ummiku kaget waktu pinjam motorku di hari sebelumnya. Katanya meskipun udah di injak remnya keras2, motor itu tetep aja nggak mau berhenti alias blong >.< Yaa mungkin aku terbiasa mengendalikan yang blong-blongan kali. hahaha). Bukan cuma itu, aku juga di minta mampir ke tukang sol sepatu untuk njahitkan sepatuku sama sepatu adik biar nggak cepet jebol waktu di pakai.
Oiya, sore itu.. lebih tepatnya setelah maghrib, wina dan beberapa teman dapat undangan makan malam di R.M Jenggala =3 jadi, full sekali kan hariku. Aku sebelum berangkat mikirnya lama banget, soalnya harus merancang langkah dan rute perjalanan yang harus tak lewati. Akhirnya, saya pun memutuskan membawa tas selempang yang isinya cuma stnk, uang, hp, sama novel, juga satu kresek sepatu.
Jam 9 wina sampai di bengkel. Ternyata lamaaa bangeet. Dan wina agak risih sama lingkungan disitu, kan letaknya di samping pasar mleto, banyak orang laki cangkrukan di warung. Baca buku juga agak nggak tenang, tapi.. oke dah, stay cool aja :)). Setelah berkali-kali melirik jam tangan, akhirnya motorku rembes.. eh, beres pada pukul kalo nggak salah setengah sebelas, dan saya langsung meluncur ke pasar bratang untuk cari sol sepatu yang bagus. Eh, ternyata njahit sepatu itu sumpah gampang banget. Wina pasti bisa ngerjain sendiri kalau gitu, cuman peralatannya juga lumayan._. hehe. Karena ditunggu dengan pandangan yang nggak lepas dari kerja bapaknya, waktu terasa berlalu dengan cepat. Saya pun nggak pulang, tapi malah ke rumah nenek di bratang, untuk istirahat sekalian mampir, ngambil botol minum adik yang ketinggalan dan numpang makan gitu deh.
Habis sholat dhuhur, Wina pamit karena jam setengah1 harus ke sekolah dan ngantar semua barang ini ke rumah dan mengganti barang bawaan untuk dimasukkan ke tas.
Tugas kita di balai pemuda itu untuk mewawancarai para pelukis yang ada di pasar seni lukis Indonesia. Jadi tak lupa notes dan alat tulis kupersiapkan. Habis dari balai pemuda, wina dkk akan langsung cabut ke acara makan malamnya putri, dan aku membawa satu stel baju hitam (dresscode) kayak mau berkabung. Setelah sampai di sekolah, ternyata kita ribet sekali di koordinasi ke sananya. Akhirnya wina goncengan sama ratih. Sedangkan yazid njemput bobby yang nggak ada yang ngatarkan. elok sama tanti berangkat naik mobil dan tentri sama ayu langsung ke lokasi.
Kami di pecah menjadi tiga kelompok kecil, dan wina melakukan wawancara sama tentri. Pak ini lagi nggambar dewi Quan inn waktu kita datangi.
Syarat dalam pembuatan laporannya adalah wajib untuk mencantumkan foto anggota kelompok. Jadi, sekalian deh kita foto-foto dengan di bantu oleh teman dari kelas lain. Oiya, hari sabtu itu anak SMAN 2 banyak banget yang ke sana, dari berbagai kelas karena kita dapat tugas yang sama. Dan PSLI ini dibuka hanya sepuluh hari, terakhir yakni tanggal 14 mei.
Waah, disana kayak reonian. putri juga ngundang sahabat SD nya yang notabene adalah teman-temanku waktu SMP di kelas 8 dan 9. Ada 18 anak yang di undang, karena ini sekedar syukuran kecil-kecilan untuk ulang tahunnya yang ke 17. Ada kepiting telur asin, ayam kecap, gurame asam manis, dan makanan lezat lainnya :D
Kan putri memang nge-booking tempat ekslusive yang mana merupakan lokasi out door. Jadi suasananya asik banget, beratapkan langit dan bintang. Dan ini kita foto di depan watstafel dekat meja makan, cermin gede abis dan lampu sorotnya omg silau -,-
Yang lainnya asik main kembang api bawaannya Syida sama susan. Setelah kita (anak sepadan) foto2, kita juga langsung nyusul main kembang api dan foto bersama di depan air terjun kecil di luar restoran. Sedihnya ya, kita semua selalu di bilang mas adit "gelap" dan "gelap" berulang-ulang sampai harus foto lagi, karena katanya cuma elok yang keliatan. hehe, gimana enggak, kita semua item-item dan elok yang di baris depan pakai pink sendiri. sebenernya alvi juga saltum, dia pakai putih sama kayak mas adit sendiri, Syida juga jilbab coklat muda. Cuman dia foto di deret tengah, jadi nggak terlalu berpengaruh.
Agak lucu, kok bisa kita ya yang di undang? banyak yang saling kenal lagi. yah, dia kan teman SMP-ku, cuman mungkin kenal sama beberapa yang lain ya di SMA ini. Biasaa, sksd jadi banyak temen. hahaha ^^v Lumayan, aku sama tentri jadi dekat sama ratih dkk, tidak seperti sebelumnya.
Wina pun pulang jam 8 dan sampai rumah jam 9an karena harus ngantar ratih ke nginden intan. lumayan jauuh. huaah, capek sekali. saatnya menutup laptop dan pergi tidur.