Suatu hari,ada seseorang berkisah. “Untuk pertama kalinya saya pergi ke sebuah klinik untuk melakukan check-up kesehatan rohani. Ternyata, saya menderita beberapa penyakit.
Berikut ini hasil dari checkup-nya :
- Ketika tekanan darah saya diukur, hasilnya ternyata saya memiliki kelembutan hati yang rendah.
- Ketika suhu tubuh saya diukur, termometernya menunjukkan derajat kegelisahan hampir mencapai 40 celsius.
- Ketika jantung saya diperiksa, ternyata saluran arterinya tersumbat oleh berbagai kekecewaan, kesedihan, kesepian, kemarahan, dan dendam.
- Saya pun diberitahu bahwa tulang-tulang saya banyak yang retak karena tersandung oleh rasa cemburu dan iri. Pantas saja, saya tidak dapat berjalan di sisi saudara-saudara saya dengan nyaman dan sayapun tidak bisa merangkul sahabat-sahabat saya.
- Ketika saya memeriksakan mata saya yang mulai terganggu, diketahui penyebabnya adalah karena saya hanya melihat kekurangan-kekurangan orang di sekitar saya, sehingga kemampuan mata saya untuk melihat hal-hal yang lebih indah dan baik mulai tertutup.
- Ketika saya mengeluh mengenai pendengaran saya yang mulai berkurang, terapis di sana menyarankan saya untuk mulai latihan mendengar suara Tuhan dan sesama manusia, setiap hari, agar pendengaran saya lebih sensitif.
Stelah menjalani semua pemeriksaan itu, saya mendapatkan konsultasi gratis untuk mengobati semua penyakit saya tersebut.Obat yang diberikan adalah obat alami yang murah meriah.Setiap hari saya harus mengonsumsi:
- segelas penuh rasa SYUKUR atas segala yang saya miliki.
- sesendok rasa KEDAMAIAN.
- satu pil KESABARAN, satu cangkir rasa PERSAUDARAAN dan satu piring KERENDAHAN HATI – sedosis CINTA
- setiap malam sebelum tidur harus minum sebuah kaplet SUARA HATI yang jernih, serta sebuah pil ANTI KEPUTUSASAAN karena peristiwa-peristiwa yang saya alami hari ini, dan tidur berselimutkan DOA dan HARAPAN.
Rabu, 25 Januari 2012
Saat Hati Komplikasi
Lantunan kalbu sebutir bintang bernama
Wina Zhonniwa
Dengan sejengkal keberhargaan tepat di
20.31
4
Komentarmu..
Sabtu, 07 Januari 2012
Waktu Bagaikan Pedang
“ الوَقْتُ كَالسَّيْفِ ”
Waktu muda, bagi sebagian orang adalah waktu untuk bersantai, masa untuk bersenang-senang dan menikmati hidup. Bahkan ada sebuah ungkapan yang mengatakan, “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga.” Benarkah? Bahkan tanpa amalan sholeh? Sungguh hal ini dapat kita katakan “sangatlah mustahil”. Sebab, jalan menuju segala impian adalah usaha yang keras serta do’a yang mengiringi.
Allah SWT. Berfirman:
وَءَاتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ الإنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّار
Artinya: Dan Dia (Allah) telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim :34)
Namun, seperti dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata: Rosulullah SAW Bersabda: ”dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
Dikatakan dalam sebuah Syair Arab, الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَّهَب (waktu itu lebih berharga daripada emas). Sebegitu pentingnya kita diperintahkan untuk menghargai waktu hingga Allah mengatakannya berkali-kali, termasuk dalam (QS. Al-‘Ashr:1-3) “Demi Massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan saling menasihati dalam kebenaran serta saling menasehati dalam kesabaran.”
Di akhirat, harta tak lagi berlaku dan teman takkan ada yang membantu, melainkan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing selama masa hidupnya, dan setiap amal akan mendapatkan balasannya meskipun sekecil biji sawi. “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.” (QS. Al-Qiyamah:14-15). ”Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS an-Nuur:24).
Sekarang, bagaimana langkah yang kita ambil untuk mengumpulkan bekal yang cukup? Sungguh, telah tersedia di hadapan kita sebanyak-banyak peluang yang dapat kita gali informasinya untuk dipelajari. Ada berbagai ladang, Contohnya: Bermacam buku yang dapat kita baca, koneksi Internet yang tak terbatas, para guru tempat bertanya, majelis-majelis ilmu, serta teman-teman yang akan membantu kita selamat dunia dan akhirat.
Ingat, kendali pemanfaatan waktu ada di tangan kita. Apabila kita tidak bijaksana dalam memanfaatkannya, kita akan binasa karena penyesalan atas waktu yang tersia-siakan. Seperti kata sebuah pepatah :
الوَقْتُ كَالسَّيْفِ إِذَا لَـمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ
(waktu bagaikan pedang, jika kamu tidak memotongnya maka dia akan memotongmu). Sedangkan masih ada akhirat yang menanti di depan kita dengan dua pilihan: Surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai atau neraka yang panasnya 7x lipat api di dunia.
Lantunan kalbu sebutir bintang bernama
Wina Zhonniwa
Dengan sejengkal keberhargaan tepat di
21.58
10
Komentarmu..
Langganan:
Postingan (Atom)
Demi setapak print foot
Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*
Beloved akhi wa ukhti
Petuah
Acsent
al-qur'an
bela islam
Boxbag Store
Cinta
Copas
curhatku
Demokrasi
ELIN
galau
Give a way
GK
Halaqah.net
Hari Ibu
Idul Adha
Idul Fitri
Indonesia
just share
kamut
Kancaku
Kehidupan
kenangan
Kompetisi
Kuliah
liburan
Mimpi
Muslim Negarawan
Nasa Satelit
Nasyid
nikah
Online Shop
Passion
Pelajaran
Pengingat
PENS
Penyemangat
Perasaan
Perjuangan
puisi
ramadhan
Resensi
Riwayat ku
SD
sejarah
selina
seminar
Sepadan
SMA
SMP
surabaya
Target
Teens Club
Uprak
uswah student center
wirausaha