Kalau orang bilang masa SMA itu tidak terlupakan dan pasti kangen banget itu memang bener pol. Kukira dulu, memangnya apa yang bakal di kangenin dari masa SMA yang dihantui ulangan dan remidi. Kenapa juga mesti kangen sama pelajaran dan PR yang padet banget. Ternyata bukan itu yang di kangenin. Dulu kita bisa jalan-jalan, bersenda gurau dan bersantai-santai sama teman, sekarang sudah nggak bisa lagi. Dulu kalau yang nama pelajaran kosong, murid mesti senang. kalau ada hari libur, murid senang, guru pun tenang. Kita nggak masuk karena sakit ya cukup surat dari orang tua, itu dulu. Kita terlambat, paling-paling disuruh keliling lapangan minimal 3 putaran. Belum lagi guru yang datang sendiri nggak usah repot-repot nelpon atau njemput di kantor.
Aku ceritain sedikit ya perjalananku melalui masa-masa transisi yang cukup berat, dari masa SMA naik ke jenjang perKULIAHan di kampus.
************************
Unas SMA 2013, nilai rata-rataku 8.55 atau totalnya 51.30
Ini karena biologiku yang 7 sih. Aku emang lemah banget sama yang namanya hafalan.
Nggak sesuai target sih, tapi toh ini cuma nilai dan nggak dipakai untuk milih kampus. Unas jujur itu nggak sulit, karena soal-soalnya sebenernya sudah familiar banget sama soal-soal latihan kita.
Ini karena biologiku yang 7 sih. Aku emang lemah banget sama yang namanya hafalan.
Nggak sesuai target sih, tapi toh ini cuma nilai dan nggak dipakai untuk milih kampus. Unas jujur itu nggak sulit, karena soal-soalnya sebenernya sudah familiar banget sama soal-soal latihan kita.
SNMPTN atau biasa kita sebut sebagai jalur undangan, aku memilih Arsitektur-ITS. Hanya satu, dan harapanku juga hanya satu. Tapi naasnya, diantara ke 16 temanku yang memilih arsitektur, tak satupun yang diterima di ITS.
Selanjutnya, di SBMPTN aku lagi-lagi meletakkan arsitektur di pilihan pertama. bedanya, disini aku memilih PWK dan TL sebagai cadangannya. Sekali lagi pula aku di kecewakan karena tidak lolos ujian.
Sedih? entahlah. perasaan biasa aja.
Tiba-tiba tercetuslah ide dari ortu untuk daftar pens. Lucunya, aku maksa banget masuk elektro industri. Padahal udah diwanti wanti, itu mirip teknik mesin. Jurusan laki-laki. Tapi keputusanku sudah bulat, kalo nggak elin, aku nggak mau masuk pens.
Dan,,, taraaaa!
Aku keterima sebagai cadangan nomer 10 mbakbro, masbro. Amazing banget kaan? O_O
Disini aku baru merasa ketir-ketir takut kebuang. Aku pun mempersiapkan diri untuk darftar D3 ITS. Ternyata Allah berkata lain. Diantara semua jurusan, anak cadangan itu banyak kebuangnya kecuali D4 Elektro Industri yang di ambil 12 orang dari cadangan. Huaaaa ^^/
Ya! disinilah aku hari ini dan berharap hingga empat tahun kedepan.
TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2013/2014
2013/2014
Ini sedikit gambaran waktu OMB (Orientasi Mahasiswa Baru)
Aku gugus 6 kelompok 4, tepatnya ada di dua banjar paling kiri dan pualing belakang.
Aku gugus 6 kelompok 4, tepatnya ada di dua banjar paling kiri dan pualing belakang.
Lihat? kita sekelas, dari 28 anak perempuannya hanya 3 loooh. Aku, Brenda, sama Fito =3
Awalnya aneh, tapi lama-lama sudah biasa sih.
Aku cuma khawatir nggak bisa jaga hijab. Sudah kuusahakan, tapi karena perbedaan pemahaman dan tradisi, agak susah juga. Heheheh...
This is it.. My new family.
Satu D4 Elin - A
Ntar kapan-kapan aku ceritakan lagi deh gimana serunya kelas ini. Yang pasti pelajaran favoritku tapi lumayan bikin njlimet itu BENGKEL ELEKTRO MEKANIK. koyok bengkel asli, kita ngelas, nggrenda, motong plat, ngelipat plat. We O We buanget!!! =))