wina nampang juga rupanya :3 tidak menyangka.. |
Senin, 6 Agustus 2012
Pagi itu, pelajaran Kimia yang membahas mengenai elektrolisis tengah di langsungkan dengan seru-serunya. Baru memasuki jam ke-3 pelajaran dari 10 jam kami. Tiba-tiba, seseorang masuk ke dalam kelas dan meminta kami semua beberes dan menyegerakan diri menuju bangsal (read: aula). Konon katanya, ini dikarenakan adanya kunjungan langsung dari walikota Surabaya ke Smadabaya. Wah, jadi nggak sabar..
Ternyata hanya ada 5 kelas saja yang di undang ke bangsal. p1, p2, p6, p7, dan p8 (kalau bener sih).
Dan hari itu, disanalah tempat berkumpulnya orang-orang hebat. Tidak hanya bu Tri Risma H., walikota Surabaya... Tetapi juga beberapa jajaran atas yang mungkin bahkan biasanya muncul di koran.
Yang pasti, Bu Risma telah menularkan semangatnya kepada siswa Smada untuk terus berjuang tanpa henti. Memberi banyak sekali pemikiran dan masukan mengenai motivasi beliau hingga dapat berdiri sebagai walikota saat ini, Juga semua hal yang harus bisa kita teladani untuk memajukan Surabaya, membanggakan Indonesia, dan melanjutkan mimpi-mimpi Bu Risma ke dalam kepala kita.
Dua hal, yang sangat saya ingat adalah ketika Nizar dan Nia bertanya kepada beliau...
<Nizar: apa motivasi beliau>
Motivasi terbesarnya adalah untuk membanggakan ke dua orang tuanya. Untuk menunjukkan bahwa mereka melahirkannya ke dunia dengan tidak sia-sia. Kalau kita melihat seseorang disana bisa melakukan sesuatu yang hebat, seharusnya kita juga bisa. Kenapa tidak untuk kita mencobanya? Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Roda dunia ini terus berputar, kita juga bisa berada di atas dan membanggakan bagi yang lain. Karena masing-masing dari kita ini sebenarnya sudah terlahir dari bibit yang hebat, kenapa kita tidak melanjutkan saja perjuangan itu? Dulu, beliau katanya juga nggak pernah bermimpi untuk jadi walikota. Dulu beliau ingin sekali masuk FK, tapi justru akhirnya di terima di jurusan arsitek. Tidak apa. we must go on! jalan aja teruss.. Yang sudah kita lalui, ya itu lah jalan kita. Perjuangkan dan jadilah yang terbaik!
<Nia: Musuh terbesar adalah diri kita sendiri. bagaimana cara mengalahkannya>
Ya, musuh terbesar kita adalah sugesti dan pemikiran yang sudah jauh tertanam di dalam alam bawah sadar kita. Sebagian besar adalah rasa malas. Bagaimana caranya? Kita bisa memaksakan diri kita meski mulanya itu tersa berat. tapi selalu tanamkan di dalam diri kita, "nggak boleh malas, ayo mereka bisa kita juga harus bisa!" . Mulai biasakan diri untuk mengabaikan rasa malas dan mengedepankan tujuan atau terget pencapaian kita. Yang beliau lakukan untuk menggapai kemajuan adalah dengan mengurangi jam tidur. Kalau dia pintar dan belajarnya satu jam, berarti kita yang dirasa biasa saja harus melakukan lebih. Kita belajar 3 jam, kalau bisa bahkan 5 jam perhari, misalnya. "kenapa kita harus banyakin tidur? tidur itu kan sama saja belajar mati." canda beliau. "Saya tidur bisa mulai jam 1 malam, tapi jam 3 jam 4 saya pasti sudah bangun. Saya ingat waktu itu lagi di eropa, baru jam 5 pagi saya sudah membangunkan yang lain. Padahal itu bukan di Indonesia dan berarti masih sangat larut malam." Jadi, kurangi waktu tidur. kalau kalian takut jatuh sakit, jangan hawatir! jangan pernah hawatir karena semangat itu akan mengalahkan segalanya. Tujuanmu apa, gapai terus! perjuangkan betul-betul jangan sampai lengah apa lagi berleha-leha.
Mengingat musuh terbesarku adalah ngantuk. Berarti aku harus punya semangat yang sama untuk mengalahkan ngantuk. Entah bagaimana, tidur sudah cukup.. di sekolah sejak datang sampai pulang, masih saja terus-terusan nguap. Entar malam belajar, baru satu nomer, sudah ketiduran. Lagi ngaji, baru satu lembar aja sudah bacanya mlenceng terus sambil teklak tekluk.. ngghh banget!! >.< However, I must kick those feel one by one until all of my dreams become true and never be a loser anymore! (- -)9 <fighting!>
2 Komentarmu..:
Keren betdah, smada emang unggulan banget yah... :D
haha.. InsyaAllah :))
keren kan :3
Kerennya lagi dikarenakan kita punya walikota yang peduli dan terjun langsung untuk lihat kondisi masyarakat. apalagi dadakan, kita jadi murni terlihat seperti apa, tanpa topeng atau akting. coba semua pemerintahan kayak gitu, biar bisa lihat fakta, bukan cuma sumber berita dari media atau mulut-ke mulut yang belum tentu valid. Apalagi sidak tapi woro-woro, yah,, masyarakat ya pasti ada persiapan lah jadinya ._.
Posting Komentar