Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Senin, 31 Oktober 2011

Ingin ku tengok benakku



Pada cermin besar yang bertengger manis di permukaan pintu rak baju itu, aku hanya melihat sesosok gadis yang mirip diriku, tak ada yang lain. Ketengok apa yang ada di belakangnya, dan ia mengikuti jatuhnya arah pandangku. Ku tatap ia lekat-lekat, dan ia pun membalas tanpa ragu. Berani sekali dia!, pikirku dalam hati. Ku amati setiap lekuk yang terlukis diwajahnya, tak lagi peduli akan pandangan yang menghujamku semakin tajam.

Tapi tak ku temukan apa pun. Tak ada apa pun disana.

Aku bertanya-tanya dalam hati, apa kiranya yang saat itu tengah terpikirkan oleh bayangan dalam cermin itu? apakah terdapat banyak kebimbangan disana? apa yang ia inginkan? apa ia juga punya mimpi besar yang sama seperti diriku? apa yang akan ia perbuat seandainya ia di posisiku?

Tak satu pun tanda tanya besar itu terjawab.

Hanya otakku yang kurasa mulai tergambari tanpa henti, oleh butir-butir pertanyaan yang terus mengalir, membuatku pening, membuatku semakin susah berpikir dalam keruwetan yang menjadi-jadi.

Sekali lagi ku pandangi ia dalam diam yang semakin mencekam.

Aku melihatnya semakin mirip denganku. Atau bahkan sama? serupa? yah, mungkin saja. Kini pikiranku semakin kacau tak karuan. Bukan tak mungkin itu hanya fatamorgana.

Andai aku bisa membaca pikirannya, andai aku bisa mengerti arah pandangnya, andai aku bisa menafsirkan setiap benak terdalamnya berkata.....

Aneh. Aku merasa tersindir. Aku mulai merasa khawatir benakku terbaca. Oleh siapa? 

Antara sadar dan tidak.... aku merasa semua pertanyaan itu justru terlontar balik, meluncur kencang hanya tertuju untukku, menuntut sebuah jawaban yang ku harap segera kutemukan sebelum peluru itu jatuh meluluh lantakkan diriku.



Sabtu, 29 Oktober 2011

Kriteria Akhwat Genit


Hai para akhwat... (mengingat yang menulis ini seorang perempuan juga), mari kita mulai untuk evaluasi diri dan saatnya menjelma menjadi bidadari-bidadari yang menawan di Surga.

Seperti yang kita tahu, cewek itu cenderung suka cari perhatian baik dari lawan jenis maupun tidak. Bahkan seorang akhwat yang selalu berperilaku mengagumkan pun dapat secara tidak sengaja untuk melakukannya. 
                                                                                                      .

Ini nih sebagian ciri-ciri yang dapat kami jelaskan :

1. Berpakaian yang mengundang pandangan
Mungkin ia memakai jilbab lebar, gamis, namun jilbab dan busana muslimah yang digunakannya dibuat sedemikian rupa agar menggoda pandangan para ikhwan. Warna yang mencolok, renda-renda, atau aksesoris lain yang membuat para pria jadi terpancing untuk memandang.


2. Senang dilihat
Akhwat genit, senang sekali bila banyak dilihat oleh para ikhwan. Maka ia pun sering tampil di depan umum, sering mencari-cari perhatian para ikhwan, sering membuat sensasi-sensasi yang memancing perhatian para ikhwan dan suka berjalan melewati jalan yang terdapat para ikhwan berkumpul.


3. Kata-kata mesra yang ‘Islami’
Seringkali akhwat-akhwat genit melontarkan ‘kata-kata mesra’ kepada para ikhwan. Tentu saja kata-kata mesra mereka berbeda dengan gayanya orang berpacaran, namun mereka menggunakan gaya bahasa Islami.


“Jazakalloh yach akhi”
“Akh, antum bisa saja dech”
“Pak, jangan sampai telat makan lho, sesungguhnya Alloh menyukai hamba-Nya yang qowi”
“Kaifa haluka akhi, minta tausiah dunks…”
“Akh, besok syuro jam 9, jangan mpe telat lhoo..”


4. SMS tidak penting
Biasanya akhwat-akhwat genit banyak beraksi lewat SMS. Karena aman, tidak ketahuan orang lain, bisa langsung dihapus. Ia sering SMS tidak penting, menanyakan kabar, mengecek shalat malam sang ikhwan, mengecek shaum sunnah, atau SMS hanya untuk mengatakan “Afwan…” atau “Jazakalloh”


5. Banyak bercanda
Akhwat genit banyak bercanda dengan para ikhwan. Mereka pun saling tertawa tanpa takut terkena fitnah hati. Betapa banyak fitnah hati, VMJ, yang hanya berawal dari sebuah canda-mencandai.


6. Tidak khawatir berikhtilat
Ada saat-saat dimana kita tidak bisa menghindari khalwat dan ikhtilat. Namun seharusnya saat berada pada kondisi tersebut seorang mu’min yang takut kepada Allah sepatutnya memiliki rasa khawatir berlama-lama di dalamnya. Bukan malah enjoy dan menikmatinya. Demikian si akhwat genit. Saat terjadi ihktilat akhwat genit tidak khawatir. Bukannya ingin cepat-cepat keluar dari kondisi tersebut, akhwat genit malah menikmatinya, berlama-lama, dan malah bercanda-ria dengan pada ikhwan laki-laki di sana.


7. Berbicara dengan nada
Maksudnya berbicara dengan intonasi kata yang bernada, mendayu, atau agak mendesah, atau dengan gaya agak kekanak-kanakan, atau dengan gaya manja, semua gaya bicara seperti ini dapat menimbulkan ‘bekas’ pada hati laki-laki yang mendengarnya. Dan ketahuilah wahai muslimah, hal ini dilarang oleh syariat. Allah SWT berfirman yang artinya: “Maka janganlah kalian merendahkan suara dalam berbicara sehingga berkeinginan jeleklah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang ma‘ruf.” (Al Ahzab: 32) Para ulama meng-qiyaskan ‘merendahkan suara’ untuk semua gaya bicara yang juga dapat menimbulkan penyakit hati pada lelaki yang mendengarnya.


Maka mari sama-sama kita perbaiki diri. Kita tata lagi pergaulan kita dengan lawan jenis. Karena inilah yang telah diperintahkan oleh syariat. Dan tidaklah Allah memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya, kecuali itu kebaikan. Dan tidaklah Allah melarang sesuatu kepada hamba-Nya, kecuali itu keburukan. Dan sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewasiatkan kepada ummatnya bahwa fitnah (cobaan) terbesar bagi kaum laki-laki adalah cobaan syahwat, yaitu yang berasal dari wanita: ”Tidaklah ada fitnah sepeninggalanku yang lebih besar bahayanya bagi laki-laki selain fitnah wanita. Dan sesungguhnya fitnah yang pertama kali menimpa bani Israil adalah disebabkan oleh wanita.” (HR. Muslim)


"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al Hadiid: 22)


8. Jilbab Berponi Dan Jilbab Setengah Tiang
Mungkin temen-temen pada penasaran apaan sih jilbab berponi? itu tuh orang yang pake kerudung tapi ga pake daleman kerudung dan poninya dikeluarin, (gambarnya ga ada sih, lagian ntar malah bikin dosa para ikhwan Nyengir) malah ada yg poninya di cat merah jadi persis kaya anak kecil yg hobby maen layangan jd rambutnya merah, dan itu dengan sengaja diperlihatkan...


Selain itu jilbab setengah tiang, inget ga dulu aku pernah ngomong masalah celana jeans setengah tiang? nah ini ada lagi jilbab setengah tiang, jilbab yang leher dan separuh dadanya masih terlihat dan jilbab yg antara rambut (rambut bagian belakang) sama jilbabnya panjangan rambutnya jadi jilbabnya cuma nutupin setengah dari rambutnya. Dan kebanyakan rambutnya kan lurus (entah lurus asli atau hasil rebonding pake setrika) itu dia ko sekarang makin banyak ya aku liat di lingkunganku padahal udah banyak terpampang tentang kriteria busana muslimah tapi makin kesini ko malah makin banyak...
                                                                                                      .

Meskipun aku sendiri heran bagaimana hal ini semakin banyak terjadi, tapi diriku pun beberapa kali melakukan satu atau dua poin di atas.

Astaghfirullah...

Begitu menemukan artikel ini, barulah aku sadar bagaiamana tingkahku sering masuk dalam -kriteria akhwat genit-

Semoga Allah selalu membukakan hidayahnya untuk kita semua =)

dan ini menjadi satu PR baru buatku. Cemunguutt Winaa!!


Sumber: http://jm-community.blogspot.com

Minggu, 23 Oktober 2011

Doa ku ada tuk kebersamaan kita :')

Jika aku selalu bisa bersama dan membersamaimu dalam tiap derap langkah dakwah ini, 
ketahuilah itu ada dalam do'aku...


Bukan do'a tuk bersama dalam nyata... Tapi do'a tuk bersama dalam semangat, 
do'a tuk bersama dalam satu visi, do'a tuk bertahan dalam berbagai kondisi, 
do'a agar selalu tersemangati, dalam setiap sesi kisah yang berbeda...


Allah telah mengenalkan dan mengajarkan kita dengan berbagai pelajaran kehidupan, 
dengan yang terbaik.


#Yaa, Allah... Dekap eratlah kami, jagalah kami.........



Satukanlah kami dalam setiap derap langkah perjuangan ini, Ya Allah 

Sabtu, 08 Oktober 2011

Teens Club Proudly Present


LDK-TC
"Latihan Dasar Kepemimpinan Teens Club"


caranya, ketik : LDKTC [spasi] NAMA
kirim ke Izzah : 083857274045


Jangan lupa, kosongkan agenda anda pada tanggal 15 dan 16 oktober 2011

---- jam 8.00~selesai, di Akademi kebidanan unair, seberang FK-----

Andai Berkah yang mereka cari


(waktu lagi searching, tiba2 nemu artikel ini. miris sekali negeriku ini)

Aku sedang membaca buku ketika sebuah sms masuk ke handphoneku. Lihat **tv, sekarang! begitu isi sms yang ternyata dikirim oleh salah satu sahabatku di Surabaya. Penasaran, segera kuhidupkan televisi dan memilih saluran yang ia sebutkan. Astaghfirullloh! Ucapku beberapa detik kemudian.
Bukan satu atau dua kali, tapi berkali-kali. Setidaknya dua kali dalam seminggu, setiap Sabtu dan Minggu, stasiun tv ini menayangkan berita semacam ini. Kecurangan para pelaku usaha ( bahan ) makanan dan minuman semakin sering terjadi, membuat miris di hati.
Rekondisi. Selama ini aku mengenal istilah ini hanya untuk barang-barang elektronik, selain itu tak ada lagi. Tapi hasil investigasi reporter yang kusaksikan di televisi sore itu mengungkap fakta bahwa rekondisi bukan saja untuk barang-barang elektronik, tapi juga pada makanan. Daging rekondisi, begitu istilahnya. Astaghfirulloh!
Andai berkah yang dicari, tak mungkin orang melakukan perniagaan dengan cara-cara keji semacam ini. Menjual makanan berbahan dasar ‘sampah’, makanan yang sudah tidak layak konsumsi seperti yang terjadi pada daging rekondisi, hingga bangkai hewan seperti ayam dan berbagai produk olahannya yang ternyata berasal dari (bangkai )ayam tiren ( mati kemarin ). Astaghfirulloh!
Bukan berkah yang diutamakan, tetapi jumlah. Menghalalkan segala cara demi mendapatkan keuntungan yang besar, prinsip ekonomi yang tak bernurani. Sesungguhnya mereka tiada menipu selain diri sendiri. Bukan keuntungan yang sebenarnya mereka dapatkan tapi kerugian yang - sangat-sangat – besar. Mereka mungkin tak melihat sekarang, tapi di akhirat kelak mereka tak mungkin menutup mata. Segala kecurangan yang merugikan orang lain akan berbalik kepadanya, tanpa ia sangka sebelumnya di dunia. Nauzubillah!
Andai berkah yang dicari, tak mungkin mereka – para pelaku usaha makanan dan minuman - tega mencampurkan bahan-bahan berbahaya seperti formalin, borax dan zat pewarna pakaian pada produk-produk yang mereka hasilkan. Tak mungkin berani me reka-reka sampah, ( bahan ) makanan yang sudah tidak layak konsumsi menjadi produk baru tanpa sedikitpun merasa perlu bertanggungjawab terhadap segala resiko yang akan dialami konsumennya.
Selama ini, selalu faktor ekonomi yang dijadikan alasan pembenaran atas apa yang mereka lakukan. Sulitnya mencari pekerjaan seolah-olah menjadi dasar halalnya tindakan penipuan. Menghalalkan segala cara demi mengejar sesuatu yang menurut mereka tinggi dan mulia. Padahal, sesuatu menjadi mulia itu tak bisa lepas dari niat dan tata cara mengusahakannya.
Andai berkah yang mereka cari, tak perlu kita khawatir apa yang kita beli dan konsumsi adalah makanan dan minuman berbahan dasar ‘sampah’, berpengawet dan pewarna kimia yang berbahaya. Andai berkah yang mereka cari, tentu tak selalu menjadikan jumlah sebagai yang utama. Andai berkah yang mereka cari, tentu tak akan mereka berlaku keji semacam ini, menjual sesuatu yang tak lagi layak konsumsi, seperti daging rekondisi. Astaghfirulloh!

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters