Assalamu'alaikum

pink purple flowers

Senin, 30 Agustus 2010

Mimpi Aneh, 2007

Pada hari itu, aku pergi berlibur ke sebuah desa di areal pegunungan. Ketika tiba di puncaknya, aku melihat ada sebuah rumah yang gedhee banget. Ternyata itu adalah 2 rumah yang gandeng jadi satu. Tentu dengan satu atap, satu halaman, hanya saja terdapat dua pintu berbeda yang saling bersebrangan. Saat itu, aku belum tahu rumah siapa itu. Namun, ada sebuah gagasan yang muncul tiba-tiba dalam kepalaku. Tring!! (lampu terang menyala). Yang membuatku tau, bahwa itu adalah rumah keluarga Askar dan Ulin tinggal (teman TK-ku). Setelah itu, aku pergi ke sekolah Ulin dan mendapati Anisa Putri Sita di sana (teman SMP-ku).

Sepulang sekolah, aku di ajak jalan-jalan sama Abi. Hingga akhirnya sampai di sebuah deretan warung (yang ku kenal sbg warung2 di pasar keputih). Aku agak heran saat melihat tenda-tenda yang begitu familiar di mataku. Hanya saja, ukurannya jauh lebih kecil dari yang aku tau. Aku yakin, se yakin-yakinnya kalau aku nggak akan muat untuk masuk ke warung itu. Tapi, ketika aku berjalan mendekati pintunya, betapa terkejutnya aku saat mendapati warung minum teh di depanku berubah menjadi extra large.

Esoknya, entah bagaimana.. Aku sekarang sedang naik sepeda motor yang setirnya berada di belakang. Dan aku nggak mengendarainya seorang diri. Hingga akhirnya, perjalananan di akhiri ketika aku di hadapkan dengan sebuah rumah. Di terasnya, ada mbak Hanna, Askar, sama Akrom n ummu hamaz yang sedang mengobrol dengan asyiknya. Kita Cenglu,alias gonceng telu sama iffah n Citra (temen SMP-ku). Yang nyetir Citra, dan aku berada di goncengan paling belakang. Kita heboh sendiri. Karena, aku sibuk teriak2 “belok kanan.. kiri dikit.. awas.. minggir..” untuk memperingatkan Citra dan memberinya aba-aba saat motornya melaju.. Mundur. (hahaha.. aneh banget emang!! :DD)

Kita pun kesasar.. Tersesat… nggak tau jalan. Hingga akhirnya, kita sampai di pinggir tebing yang di tepinya nongol sebuah atap rumah. Dan di tepinya terdapat tangga spiral menurun yang terbuat dari besi. Kami pun menitinya dengan hati-hati. Ternyata, tangga ini berujung di sebuah rumah. Tepatnya di lantai 2. Aku pun berniat numpang kamar mandinya. Tiba-tiba, saat aku keluar, Citra sama Iffah sudah nggak ada. Malah diganti dengan keberadaannya Askar, Akrom, sama Mushab.

Haha.. beneran deh.. Sumpah.. gak nyuambuung..Poll…. hahahahaaa..

My Diary, 2006



Pada waktu ulang tahunku yang ke-11, Aku mendapatkan sebuah kado dari salah seorang sahabatku. Namanya Rahmah. Dan sahabatku yang paling baik hati ini, memberiku sebuah buku diary berwarna pink, seperti warna favoritku, yang covernya bergambar hello kitty. Di buku itu, aku mulai menuliskan setiap kegiatan harianku, juga menumpahkan setiap keluh kesahku. Hingga di kemudian hari, aku pun menyebutnya “Besti Sista” atau biasa ku panggil dengan julukan Tista.

Thanks a lot to Tista. Berkat tista, aku pun mulai belajar menulis. Hingga aku akhirnya, aku pun mulai bisa menciptakan tulisan-tulisanku sendiri. Meskipun ku akui, bahasanya terlalu lugu dan agak amburadul penyusunan katanya.

Perjalan Hidup

Masa kanak-kanak adalah masa yang paling menyenangkan. Seperti halnya yang aku rasakan saat duduk di bangku taman kanak-kanak. Hingga kini, aku tak pernah melupakan setiap detik kejadian yang terjadi. Yang sedikit aneh adalah, bahwa aku masih mengingat hampir seluruh nama temanku.


Tahun 2001. Aku pun mulai memasuki Sekolah Dasar. Waktu yang ku lalui, juga tak kalah menyenangkannya dengan masa TK. Di masa SD ini, kehidupanku lebih beragam. Di mana kepribadianku berubah-ubah. Pengalaman yang ku dapat juga banyak. Beberapa yang spesial adalah… Dapat beasiswa (1,2,3), ngisengin anak (2), dikejar ortu temen yang marah sampai ke lantai 3 karena kejahilan golonganku (tentu aku nggk ke tangkep! Soalnya aku sembunyi di toilet anak SMA/ kls2), Hal-hal berbau mistis (3), bentrok sama kelas VB (5), nge-Geng (6), Saingan (4), keliling Surabaya dengan sepeda pancal (6). Pokoknya, hal-hal yang nggak pernah ku dapat sebelum dan sesudahnya!!


Naik SMP. Aku sudah nggak senakal dulu. Meskipun nggak seasyik SD, tp tetep nyenengin kok! Di SMP ini, aku lebih banyak mengetahui dunia luar. Teman dekatku pun agamanya beragam. Tp, diriku selalu membatasi hal-hal mengenai pergaulan anak SMP. Hingga akhirny, kls 9 aku paham dan sedikit mengerti dg istilah-istilah aneh dunia hitam.


Hingga saat SMA, aku pun masih banyak nggak mengeti dengan kata2 yang kerap di ucapkan oleh temanku. Tp, kalau ku tanyakan pada mereka, Apa artinya itu? Seperti sudah bisa ku tebak apa jawaban mereka. “Udah, kamu masih kecil. Anak kecil nggak usah tau..!”. Biar pun gitu, aku sangat bersyukur mereka nggak menceritakannya padaku. Dan di SMA ini, aku juga mulai melatih diri untuk menjadi muslimah yang sesungguhnya. Aku sudah bisa menolak ajakan salaman dg ank cowok (wkt SMP, ada seorng teman baikku yg selalu mengingatkan aku klo aku nerima salaman ank co' atau mau diajak ber-hi5 ria!).


Soal hijab.. nggak usah di Tanya. Entah kenapa, aku sudah biasa melakukannya sejak SD. Emang aku agak risih kalau dekat-dekat sama lawan jenis. hehe..


Tapi justru itu hal yang paling positif :)
Alhamdulillah.. Jadi nggak terlalu susah untuk ngelatihnya.

Demi setapak print foot

Duri-duri di jalan selalu saja bertebaran tiada habisnya. Menginjaknya adalah suatu kesalahan yang lebih disayangkan. Tapi berterima kasihlah banyak2 kepada mereka yang menyapu jalanan, menyelamatkan dengan solusi tanpa banyak cakap :' *your fellow*

Beloved akhi wa ukhti

free counters